Salman al-Farisi dilahirkan di desa Jayyan suatu kawasan di Persia Irak. Ayahnya seorang pemimpin dan tokoh yang paling kaya serta memiliki kedudukan yang tinggi di Jayyan. Sejak lahir Salman adalah seorang anak yang paling disayangi oleh ayahnya, karena saking sayang Salman tidak dibolehkan keluar rumah oleh ayahnya, bagaikan gadis pingitan saja, karena khawatir terjadi sesuatu yang tak diinginkan dengan anaknya. Salman berasal dari keluarga dan masyarakat yang taat kepada agama Majusi, karena ketaatannya itu, Salman diangkat menjadi pemimpin untuk mengurus soal “api” yang akan disembah oleh kaumnya. Kepada Salman diserahkan tanggung jawab untuk menjaga agar nyala api tidak padam di sepanjang waktu.
Minggu, 27 November 2011
Jumat, 18 November 2011
Etika Kerja Menurut Konsep Islam
Memperoleh pekerjaan adalah merupakan hak asasi manusia, karena kerja melekat pada tubuh manusia, sehingga di tengah-tengah masyarakat Minangkabau terdapat seloroh "karajo tu labiah tuo dari awak" (pekerjaan sudah ada sebelum manusia itu dilahirkan). Kerja merupakan aktivitas tubuh dan karena itu tidak bisa dilepaskan dari tubuh manusia. Tubuh adalah milik kodrati atau asasi setiap orang, karenanya tidak bisa dicabut, dirampas atau diambil darinya, maka pada hakekatnya kerjapun tidak bisa dicabut, diambil atau dirampas. Seperti halnya tubuh dan kehidupan merupakan salah satu hak asasi manusia, maka kerjapun merupakan salah satu hak asasi manusia. Bersama dengan hak atas hidup, hak atas kerja dimiliki oleh manusia karena dia adalah manusia.
Senin, 14 November 2011
STRUKTUR ORGANISASI PESANTREN
Tenaga Pendidik :
Prof.DR.H.RUSYDI.AM,LC,M.Ag (Ketua Yayasan)
Ust. ASNOMINANDA.BY, S.Ag (Pimpinan Pesantren)
SUHAIBAR, S.Pd / NIP. 196804101995031004 (Kepala MA)
ELFI YUSNI, S.Ag / NIP. 197204232003122002 (Kepala MTs)
NELSON, M.Ag
ERMAITA, S.Ag
Minggu, 13 November 2011
TIKUS vs PERANGKAP
Oleh : Asno Minanda.BY
Alkisah seekor tikus yang mengintip dan mengamati sepasang suami istri petani membuka sebuah bungkusan, "ada makanan" pikirnya. Namun alangkah terkejutnya sang tikus, ternyata bungkusan itu berisi seperangkat alat "perangkap tikus". Sang tikus lalu berlarian ke ladang pertanian itu sambil menjerit kecemasan memberi peringatan "Awwwaaaaasss...!! ada perangkap tikus di dangau" teriaknya berulang-ulang.
Sabtu, 12 November 2011
API Dapodik Tingkat Mad.Aliyah
API Dapodik Tingkat MTs
DENGARKAN, PIKIRKAN DAN LAKUKAN
Oleh : Asno Minanda.BY
Di negara Arab zaman dahulu keledai dimanfaatkan sebagai alat transportasi. Seorang ayah bersama anaknya melakukan perjalanan ke suatu tempat dengan membawa seekor keledai. Ayah dan anak itu menunggangi keledai itu berdua.
Ketika mereka melewati suatu pasar keadaan ini menarik perhatian orang ramai. Di antara mereka berkata "Ini adalah penganiayaan, keledai kecil ditunggangi, berdua pula, bukankah ini penyiksaan terhadap binatang? Dasar manusia tak punya perasaan" celotehnya
Minggu, 23 Oktober 2011
TAFSIR KONTEMPORER
Pendahuluan
Kemujmalan al-Qur’an sebagai isyarat keuniversalan dan dasar bagi elastisitasnya, memberi peluang kepada mufassir untuk menafsirkan al-Qur’an, baik secara tekstual, maupun kontekstual. Hal ini menyebabkan munculnya kreasi mufassir yang beraneka ragam dan bervariasi. Ditinjau dari segi metode penafsirannya, lahir tafsir ijmali, tahlili, muqaran dan mawdhu’i. Dilihat dari latar belakang disiplin ilmu dari mufassir, lahirlah berbagai corak tafsir, seperti tafsir falsafi, tafsir fiqhi, tafsir shufi, tafsir ilmi, dan adabi ijtima’i.
Urgensi ‘Ulum al-Qur’an Dalam Penafsiran
Sebelum membahas manhaj pemahaman dan penafsiran al-Qur’an, ada baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian tafsir itu sendiri, yaitu :
URGENSI BAHASA ARAB UNTUK JURU DAKWAH
Menurut Rasulullah Saw. ada tiga alasan penting kenapa seorang muslim harus mencintai Bahasa arab. Pertama, karena al-Qur’an diturunkan Allah dalam Bahasa Arab. Kedua, karena Rasulullah Saw. sendiri berkebangsaan Arab. Ketiga, karena Bahasa Arab adalah bahasa komunikasi penduduk sorga.
Al-Qur’an al-Karim adalah kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ia merupakan dasar pertama dan utama ajaran Islam yang secara garis besar terbagi kepada aqidah, syari’ah dan akhlak. Bila seseorang muslim salah dalam memahami al-Qur’an, apalagi seorang da’i dan guru, lalu pemahaman yang salah itu disampaikan oleh juru dakwah kepada umat, dan guru mengajarkannya kepada peserta didik, maka terjadilah kesalahan dan kesesatan yang berlipat ganda. Si juru dakwah (da’i) dan guru tersebut dikategorikan sesat dan menyesatkan (dhallun-mudhillun).
Langganan:
Postingan (Atom)